Blogger news

Blog Tutorial Photobucket

Pages

Selasa, 04 Oktober 2011

Welbeck Ungkap Kunci Sukses di United

MANCHESTER - Striker muda Manchester United Danny Welbeck sukses menunjukkan performa gemilang setelah kembali dari masa pinjamannya. Striker 20 tahun ini pun tak segan mengungkap resep suksesnya di Old Trafford.

Sejak diambil dari Sunderland pada awal musim ini, Welbeck memang sukses menunjukkan grafik penampilan yang meningkat. Tercatat, dari delapan laga yang telah dimainkannya, striker yang direkrut United sejak 2008 ini sukses melesakkan lima gol. Welbeck juga kerap jadi kartu truf Sir Alex Ferguson saat duet bomber andalannya Wayne Rooney dan Javier ‘Chicharito’ Hernandez mengalami kesulitan (cedera).

Menyikapi performa impresif yang ditampilkannya musim ini, Welbeck mengaku bila suksesnya kali ini tidak lepas dari kerja keras yang dilakukannya baik di dalam maupun luar lapangan (latihan). Dia juga menilai, keputusan United meminjamkannya ke sejumlah klub, telah membuatnya semakin matang.

“Saya kira semua ini terjadi karena saya sudah tumbuh jadi seorang pria dewasa,” tutur Welbeck sebagaimana dikutip Tribalfootball, Selasa (4/10/2011).

“Saya merasa sudah lebih matang. Saya juga bekerja keras terutama di pusat kebugaran untuk melatih kekuatan kedua kaki dan tubuh bagian atas. Semuanya saya lakukan bersamaan. Kini, saya merasa fisik saya jauh lebih kuat dibanding sebelum kembali ke klub ini (United),” sambungnya.

“Beberapa bek memiliki bobot rata-rata 90 kg, sementara saya hanya 70 kg. Jadi, saya harus lebih kuat. Saya tidak harus menaikkan berat badan secara besar-besaran. Tapi, saya butuh untuk bisa mengendalikan diri sendiri dan sekarang saya mampu melakukannya,” tambah bomber timnas Inggris U-23 ini.

Kebahagiaan Welbeck juga semakin lengkap setelah dirinya dipanggil Fabio Capello untuk memperkuat Timnas Senior dalam laga lanjutan kualifikasi Euro 2012 menghadapi Montenegro, akhir pekan ini.

Rabu, 28 September 2011

Sejarah Sepakbola Indonesia, Klub Lokal Mengalahkan Arsenal 2-0

Dulu, tim nasional PSSI sering kebanjiran tamu hebat. Mulai dari Dinamo Moskow dengan Vladimir Bubukin-nya, Santos dengan Pele-nya, tim nasional Uruguay, sampai yang pernah saya saksikan langsung, PSV Eindhoven atau Feyenoord. Dua klub Inggris Stoke City dan Queen’s Park Rangers, Brno (Ceko), Kristiansand (Norwegia), Ebsbjerg (Denmark) juga pernah datang.



Saya akhirnya ingat ketika di bulan Juni 1983, Arsenal melawat ke Indonesia. Reputasi klub elite London kala itu belum senyaring sekarang. Di Inggris saat itu adalah eranya Liverpool, Nottingham Forest atau Aston Villa, yang salah satu bintangnya kini menjadi pelatih nasional Indonesia.

Siapa lagi kalau bukan Peter Withe. Saya sendiri masih ingat gol tunggalnya ke gawang Bayern Muenchen mengantarkan klub asal Birmingham meraih trofi Piala Champion 1981/82.

The Gunners, datang dengan diperkuat kiper legendaris Pat Jennings, dua pemain nasional Inggris Kenny Sansom, dan Graham Rix serta si legenda hidup David O’Leary, datang ke negeri khatulistiwa dengan tujuan utama berlibur ke Bali.

Mereka menang 3-0 atas PSMS Plus di Medan, 5-0 atas PSSI Selection di Senayan, namun yang terjadi kemudian, tepatnya pada 17 Juni 1983 saat lawan juara Galatama, Niac Mitra di Surabaya, sungguh membelalakkan mata. Arsenal kalah 0-2! Ini jauh lebih hebat dari Marzuki Nyak Mad cs. saat menahan PSV dengan Eric Gerets dan Ruud Gullit-nya 3-3 di Senayan.

Menurut Kompas waktu itu, banyak yang mencibir kekalahan Arsenal sengaja dibuat. Salah satunya lantaran mainnya jam 2 siang! Atau diusirnya Alan Sunderland oleh wasit Ruslan Hatta. Publik Stadion 10 Nopember menyebut dua pemain Singapura, kiper David Lee dan Fandi Ahmad, sebagai pahlawan kota pahlawan.

Fandi, yang usai membela Niac Mitra ditransfer ke Groningen, membuat gol di menit 37, sebelum ditutup Joko Malis di menit 85. Jangan kan Persija yang kalah dari Persebaya di partai pamungkas Liga Indonesia belum lama ini, Inggris saja selalu menderita di Surabaya. November 1945, komandan perang Brigjen Mallaby tewas terbunuh oleh para pejuang dalam “Battle of Soerabaia”. Lalu Juni 1983 giliran Arsenal yang dibekap Niac Mitra.

Kalau begitu ada baiknya, PSSI menetapkan saja Stadion 10 Nopember sebagai “Wembley-nya” tim nasional untuk partai internasional. [danish56.blogspot.com]

Data dan fakta :
Niac Mitra VS Arsenal (2:0)
tanggal : 16 Juni 1983
Stadion 10 November, Surabaya
pencetak gol: Fandi Ahmad 37, Joko Malis 85

Susunan Pemain:
  • Niac Mitra : David Lee, Budi Aswin, Wayan Diana, Tommy Latuperissa, Yudi Suryata, Rudy Kelces, Rae Bawa/Yusul Male, Joko Malis, Hamid Asnan/Syamsul Arifin, Fandi Ahmad, Dullah Rahim/Yance Lilipaly
  • Arsenal : Pat Jennings, Colin Hill/Stewart Robson, David O’Leary, Chris Whyte/Lee Chapman, Kenny Samson, Brian Talbot, Alan Sunderland, Paul Davis, Brian McDermott, Raphael Meade/Terry Lee, Graham Rix.

Rabu, 21 September 2011

Sejarah Terbentuknya Club Mancester Unaited

TAHUN AWAL (1878 - 1945)

Tim pertama kali dibentuk dengan nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C. pada 1878 sebagai tim karya Lancashire dan Yorkshire, stasiun kereta api di Newton Heath. Kaos tim berwarna hijau - emas. Mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street di kota dekat Clayton pada 1893. Tim sudah memasuki kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, menjadi perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris perkumpulan dan pengedropan "L&YR" dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C saja..

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Eagle Belt Buckles